I
SETTING PANGGUNG NAMPAK SEPERTI ‘RUANG KAMAR PRIBADI’
PUTRI. ADA EMPAT BUAH LAYAR KECIL BERBENTUK PERSEGI PANJANG DISEKELILING PUTRI.
LAYAR-LAYAR INI SALAH SATU FUNGSINYA SEBAGAI LAYAR HANDPHONE YANG DITAMPILKAN
MELALUI PROYEKTOR. PERTUNJUKAN DIMULAI KETIKA TERDENGAR K TANDA NOTIFIKASI DARI
HANDPHONE PUTRI BUNYI TANDA TERSEBUT SEMAKIN LAMA SEMAKIN CEPAT DAN SEOLAH
MENGINTIMIDASI PUTRI.
Putri-Putri : Putri!
Putri : Putri?
Putri-putri : Putri!
Putri : Putri ?
Putri-putri :
Putri !
SATU PERSATU
GAMBAR PADA LAYAR-LAYAR KECIL MENYALA, MEMPERLIHATKAN GAMBAR BEBERAPA SOSIAL
MEDIA YANG POPULER DIKALANGAN REMAJA SAAT INI. TERLIHAT PUTRI SEDANG ASYIK
MEMAINKAN SMARTPHONENYA. PUTRI ASYIK DALAM DUNIA BARU YANG DIA TEMUKAN DIDALAM
HANDPHONENYA. DIA SEPERTI MENDAPATI BAHWA KEBAHAGIAAN ADA DI HANDPHONENYA.
Sosial Media :
kau luar biasa Putri.
Putri : tidak,
aku biasa saja.
Sosial Media :
Tanpa aku dan handphonemu, Ya. Tapi bersamaku dan handphonemu, kau terlihat
seperti seorang putri rupawan yang duduk di istana Maya nan megah.
Putri : waaah (terpesona), tapi aku tidak secantik
yang kau katakan.
Sosial Media :
Tanpa aku dan handphonemu, Ya. Tapi bersamaku dan handphonemu, kau akan berubah
menjadi seorang putri yang cantik rupawan.
Putri :
Bagaimana caranya?
Sosial Media :
Ambil Handphonemu dan berfoto lah.
Putri : Baik
aku coba. (setelah berfoto) bagaimana
selanjutnya?
Sosial Media :
Lihatlah ..
PADA LAYAR
NAMPAK MUNCUL SEBUAH GAMBAR APLIKASI EDITING FOTO YANG MAMPU MERUBAH PUTRI
MENJADI LUAR BIASA CANTIK
Putri : ini
aku?
Sosial Media :
kau tampak jauh lebih cantik bukan?
Putri : ini
aku kan?
Sosial Media :
memang secantik itulah dirimu jika sedang ada dalam duniaku. Dunia yang ada
dalam handphonemu.
Putri : kalau
begini aku jadi betah dan ingin tinggal berlama-lama disini.
Sosial Media :
Kau boleh tinggal selama yang kau mau. Kaulah Putri pemilik istana ini.
Sekarang aku akan membantumu agar penampilanmu wahai putri istana maya bisa
dilihat oleh putri-putri yang nantinya akan begitu iri melihat begitu luar
biasanya dirimu.
Putri :
bagaimana caranya?
Sosial Media :
bersamaku semua akan sangat mudah
Putri : Bersamamu
akan sangat mudah?
Sosial Media :
akan sangat mudah.
Putri : bagaimana?
Sosial Media :
oia, selain putri-putri dari istana lain, kau juga akan dilihat oleh
pangeran-pangeran rupawan yang juga akan berkunjung ke istanamu
Putri :
Pangeran?
Sosial Media :
ya. Siapa pangeran impianmu yang ingin aku hadirkan?
Putri : Ah kau
sudah tau jawabannya pasti.
Sosial Media :
hahahaha tentu saja dong. Yang ini kan? Atau yang ini? (pada layar Nampak slide show foto-foto beberapa artis idola remaja)
Putri : iya
yang itu. Kau betul-betul mengerti kesukaanku. Eh, sedari tadi kau membicarakan
istana kan? Memangnya aku punya istana?
Sosial Media :
Tak sadarkah kau telah membangun istana? Tak sadarkah kau sudah jadi seorang
putri rupawan?
Putri : tidak,
siapa yang membangunnya? Siapa yang menjadikanku seorang putri rupawan?
Sosial Media :
Kau
Putri : aku?
Dimana aku membangunnya?
Sosial Media :
Dalam kepalamu. Dalam mimpi-mimpimu. Dalam handphonemu. Dalam duniaku.
Putri :
waaaaah, pasti bahagia
Sosial Media :
tentu saja bahagia. Aku akan menunjukannya kepadamu. Ambilah handphone.
PUTRI
MENGAMBIL HANDPHONENYA.
Sosial Media :
(kepada layar) tunjukkan kepada sang
putri istananya yang megah.
DUA BUAH LAYAR
MENYATU, MENAMPILKAN VIDEO SEBUAH ISTANA. DITENGAH VIDEO TERSEBUT, MUNCUL PESAN
YANG BERISI “Maaf, Kuota Internet kamu sudah habis ya. Kalau kamu masih mau
menjadi Putri cantik pemilik Istana Maya, beli lagi dong paketan internetnya.
Ingat ya, beli! Jangan numpang dan cari Wi-fi gratis. Kalau gapunya uang, minta
sama ibu dan bapak lo!!”
PESAN TERSEBUT
DIIKUTI DENGAN BUNYI MUSIK DAN REDUP LAMPU YANG MUNCUL DAN TENGGELAM BERIRINGAN
SEBAGAI TANDA AKHIR ADEGAN 1.
MUSIK
II
PUTRI MASUK
DALAM RUANG SIDANG. PERSIDANGAN TENTANG DIRINYA YANG DIDAKWA TELAH MEMBUNUH
DIRINYA SENDIRI DENGAN RACUN PENGARUH SOSIAL MEDIA
Bapak :
Saudari Putri. Didakwakan bersalah karna telah membunuh perkembangan dirinya
sendiri dengan racun pengaruh social media. Terdakwa juga dianggap terlalu
asyik dengan dunianya dan terlalu mencintai dirinya sendiri. Terdakwa telah
melenceng jauh dari harapan semua orang-orang yang mencintai dirinya, bahwa
kelak akan jadi seorang yang rajin pintar dan berguna bagi orang sekitar.
Untuk melihat secara penuh >>
https://docs.google.com/document/d/1okdA7xxrkncQf4KGjIhcoKMU9gFZlL_QEu4PYNJC4sY/edit?usp=sharingUntuk melihat secara penuh >>
Naskah ini
terinspirasi dari hasil ketertarikan Penulis terhadap beberapa naskah yang
pernah dibaca atau dipentaskan oleh Penulis.
Diselesaikan di
Krendang, Tambora, Jakarta Barat.
Sabtu, 08
Oktober 2016
11.32 Wib
Arsha Dwi Sulistio
0895 1633 3531 | arshadwi25@gmail.com
Line ID & Instagram : acadwi
Line ID & Instagram : acadwi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar