TAHUN KE-19
RETROSPEKSI DAN EKSISTENSI
Genap
19 Tahun yang lalu dilahirkan, genap 19 tahun hidup. Tak ada yang kekal memang
dalam hempasan waktu, siang akan jadi malam, terang akan jadi gelap, dan muda
akan segera menjadi tua.
Dilahirkan
di Jakarta, 25 Desember 1995, aku tumbuh dan berkembang menjadi seorang pemuda
19 tahun dengan segala keterbatasan. Aku tumbuh dan berkembang menjadi seorang
paman berumur 19 tahun dengan segala keterbatasan. Aku tumbuh dan berkembang
menjadi seorang kakak berumur 19 tahun dari 2 orang adik dengan segala
keterbatasan. Aku tumbuh dan berkembang menjadi adik berumur 19 tahun dengan
segala keterbatasan. Aku tumbuh dan berkembang menjadi seorang anak berumur 19
tahun dengan segala keterbatasan.
Mulai
mengenyam pendidikan formal dipertengahan tahun 2000, aku lulus dari berbagai
jenjang pendidikan dengan segala keterbatasanku. Satu hal yang paling
mengecewakan dan membuatku marah pada diriku sendiri ditahun ke-19 ini adalah
karena aku tidak bisa melanjutkan proses pendidikan tinggiku untuk sementara
waktu. Aku terhambat untuk mampu mewujudkan keinginanku sendiri.
19
Tahun, aku mulai terjerat pada jeratan yang aku buat sendiri. Semua yang
kulakukan selama ini yang kumaksudkan untuk diriku ternyata harus mengorbankan
diriku sendiri.
19
Tahun, aku mulai sadar dan mengerti bahwa akulah yang menentukan diriku. Aku
mulai sadar dan mengerti bahwa aku adalah aku. Aku mulai sadar dan mengerti
bahwa inilah aku.
19
Tahun, aku mulai mencoba menunjukkan diriku pada alam semesta. Aku mulai
mencoba menunjukkan diriku pada orang lain. Aku mulai mencoba menunjukkan
diriku pada keluargaku. Aku mulai mencoba menunjukkan diriku pada diriku
sendiri.
19
Tahun, aku terbuka untuk membiarkan apa pun yang akan aku kaji, baik itu benda,
perasaaan, pikiran, atau bahkan eksistensi manusia itu sendiri untuk
menampakkan dirinya padaku.
19
Tahun. Maafkan aku, Bapak, Ibu, Aa’, Sisi, Ija, dan semua orang-orang
disekitarku. Tetaplah jadi yang terbaik dan tetaplah baik kepadaku walaupun aku
tak mampu menjadi yang terbaik dan baik kepada kalian. Setidaknya kalian
menyelamatkan surga kalian sendiri jika kelak aku tak mampu memberikan surga
untuk kalian.