Senin, 10 November 2014

Ekstrakulikuler, Riwayatmu Kini ..

Ekstrakulikuler, Riwayatmu Kini ..



Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan, baik itu pematangan fisik, maupun psikologis. Mereka mempunyai emosi yang tidak stabil. Golongan ini senantiasa mempunyai perasaan ingin mencoba dan senantiasa ‘bermasalah’.

Banyak perilaku remaja yang saat ini menyimpang kedalam hal-hal negatif. Khususnya di fase SMA/SMK seperti tawuran antar pelajar, seks bebas, dan narkoba.

Menyikapi penyimpangan tersebut sekaligus sebagai upaya meminimalisir, dibuatlah kegiatan Ekstrakulikuler atau yang akrab disapa ‘eskul’. Eskul sebagai media/sarana coba mengarahkan kegiatan para remaja/pelajar ke arah yang positif. Tujuannya untuk mengapresiasikan kreasi atau bakat para remaja ke dalam hal-hal yang positif. Sehingga dengan kegiatan yang positif ini setidaknya dapat meminimalisir hal-hal negatif sekaligus mengarahkan kegiatan remaja ke arah yang positif. Eskul juga mempunyai fungsi sebagai penyalur energi berlebih remaja/pelajar.

Permasalahannya terletak pada tingkat pengetahuan dan kesadaran para orang tua, guru, dan sekolah akan hal ini. Ruang para pelajar dibatasi bahkan cenderung ditiadakan dengan alasan bahwa eskul terlalu memakan banyak waktu para pelajar yang tugas utamanya adalah belajar. Mereka terlalu berkonsentrasi pada hal yang bersifat akademik sehingga eskul dipandang sebelah mata.

Tanpa mereka sadari, mereka secara tidak langsung membentuk dan mengarahkan para remaja/pelajar untuk menyalurkan energi berlebihnya kearah yang tidak jelas. Mereka pun luput untuk menyadari bahwa para remaja/pelajar mempunyai kecenderungan (passion) mereka masing-masing yang terkadang bertolak belakang dengan keinginan para remaja/pelajar. Ada yang passionnya di bidang seni (Teater, musik, gambar, tari), ada yang olahraga, ada yang PMR, Silat, Karate, Paskibra, Pramuka, Dll. Sekali lagi saya tekankan kegelisahan saya; mereka terlalu berkonsentrasi pada bidang akademik.

Saya belum pernah memang menjadi Orang tua, Guru, atau Pejabat Sekolah, tapi saya mengerti, menganalisa, membaca, meriset, dan mempelajari bagaimana menjadi orang tua, guru, atau pejabat sekolah yang baik. Yang nantinya bisa menghasilkan generasi penerus bangsa yang baik. Yang kemudian akan melakukan hal-hal yang baik.

Tulisan ini saya buat dengan penuh rasa hormat dan kesadaran yang sesadar-sadarnya untu para Orang tua, Guru, dan Sekolah yang amat saya cintai dan saya banggakan. Besar harapan saya bahwa tulisan saya ini mampu menjadi penambah pengetahuan dan kesadaran kita.

Terima kasih saya ucapkan kepada Bpk. Sadeli dan Ibu Salbiah, orang tua saya tercinta yang sudah memberikan kepercayaan dan ruang kepada saya untuk menjadi apa yang saya inginkan, bukan memaksa saya menjadi apa yang kalian inginkan.

Siapapun yang membaca tulisan ini, tolong tunjukan tulisan ini kepada orang tua, guru, dan sekolah kalian.

Best Regards’
Arsha Dwi Sulistio
08983595054
BB : 513B02C5
FB : Arsha Dwi Sulistio
Twitter : arshaDS_